Rabu, 22 Juni 2011

pENENTUAN uSIA pENINGGALAN sEJARAH

SEJARAH INDONESIA MASA PRA’AKSARA
Setelah mempelajari modul ini maka akan dapat;
1. menjelaskan sumber-sumber sejarah dan cara menentukan usia peninggalan sejarah.
2. menjelaskan pembabakan masa pra-aksara berdasarkan geologi.
3. menjelaskan pembabakan masa pra-aksara berdasarkan alat kebudayaaannya.
4. menjelaskan ciri-ciri kehidupan masyarakat masa pra-aksara.
5. menjelaskan corak kehidupan masa pra-aksara.
6. menjelaskan jenis-jenis manusia purba.
Inti Materi
1. Sumber-sumber sejarah dan cara menentukan usia peninggalan sejarah.
2. Pembabakan masa pra-aksara berdasarkan geologi
3. Pembabakan masa pra-aksara berdasarkan alat kebudayaaan
4. Ciri-ciri kehidupan masyarakat masa pra-aksara
5. Corak kehidupan masa pra-aksara.
6. Jenis-jenis manusia purba
<!–[if mso & !supportInlineShapes & supportFields]> SHAPE \* MERGEFORMAT <![endif]–>
Jika pernah melihat film Flinstone maka yang terlintas dalam benak kita adalah kehidupan manusia pada awalnya masih dalam pola yang sangat sederhana, seperti menggunakan alat kehidupan dengan batu. Untuk lebih jelasnya simaklah modul ini!
<!–[if mso & !supportInlineShapes & supportFields]> <![endif]–>
Sebelum berbicara tentang bagaimana sejarah indonesia zaman pra-aksara, akan lebih baik jika terlebih dahulu membahas tetang sejarah. Apa seh sejarah itu? Karena, melihat kenyataan selama ini banyak sekali teman-teman yang mungkin menganggap sejarah itu tidak terlalu penting. Nah, jika kita pahami dari dasar dapat tampak suatu keunikan dalam sejarah yang tentunya dapat menarik keingintahuan kita untuk mempelajarinya. Belajar sejarah itu sebenarnya asyik, banyak jalan-jalannya, mungkin karena dipengaruhi zaman yang terus berkembang dan IPTEK juga yang semakin berkembang. Jadi, banyak yang menyepelekan kali ya.
What is history???
Kata sejarah sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi mungkin arti kata sejarah yang tepat belum kita ketahui. Untuk itu, supaya lebih jelasnya lagi akan kita bahas makna dari kata sejarah. Kata sejarah berasal dari bahasa Arab “syajarah” (sajaratun) artinya pohon, di Indonesia sejarah sering diidentikan dengan silsilah yaitu daftar keturunan atau asal-usul yang di dalamnya dibuat skema menyerupai pohon yang lengkap dengan cabangnya. Dalam bahasa Inggris sejarah disebut history yang artinya masa yang telah lampau. Sehingga terdapat kesamaan antara kedua pengertian tersebut yaitu sama-sama membahas tentang masa yang telah lampau. Berdasarkan pengertiannya maka ilmu sejarah dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari kehidupan manusia pada masa lampau. Sedangkan rangkaian peristiwa yang terjadi pada masa lampau dimana manusia belum meengenal tulisan dan menghasilkan berita tertulis disebut dengan zaman pra-aksara.
Jejak-jejak sejarah!!
Jejak-jejak peristiwa sejarah dapat dijadikan sumber sejarah yang digunakan untuk menyusun penulisan sejarah. Sumber-sumber sejarah terdapat beberapa macam, antara lain;
ü Sumber-sumber benda, berupa peninggalan-peninggalan benda yang berhubungan dengan kehidupan manusia pada masa lampau, misalnya bangunan dan alat kehidupan sehari-hari.
ü Sumber-sumber tertulis, berupa hasil tulisan manusia masa lampau, misalnya prasasti, naskah, kitab, dokumen, kaligrafi, suluk,syair dan babad.
ü Sumber lisan (oral history), berupa hasil kesaksian langsung dari orang-orang yang terlibat dalam suatu peristiwa ataupun orang-orang yang menyaksikan peristiwa.
Dalam menentukan usia peninggalan sejarah maka terdapat tiga cara, sebagai berikut;
a. Tipologi
Tipologi adalah cara penentuan umur berdasarkan bentuk (tipe) benda peninggalan. Makin sederhana bentuk benda maka makin tua usia benda tersebut. Namun cara ini efektifitasnya masih diragukan karena benda yang sederhana belum tentu dibuat terlebih dahulu dari benda yang lebih sempurna pembuatannya.
b. Stratigrafi
Stratigrafi adalah suatu cara penentuan umur relative berdasarkan lapisan tanah dimana benda berasal. Makin bawah lapisan tanah maka semakin tua benda yang ditemukan. Namun efektifitas cara ini masih diragukan karena akibat ulah manusia permukaan tanah dapat teraduk. Sehingga hanya ahli geologi saja yang mampu menentukan jenis lapisan tanah.
c. Kimiawi
Cara kimiawi ialah cara penentuan umur berdasarkan kandungan unsur-unsur kimianya. Misalnya, unsur C14 (Carbon 14) atau unsur Argon.
Pembabakan Pra-aksara Berdasarkan Geologi
Menurut geologi dan ilmu falak bumi yang ditempati manusia ini berbentuk bola yang amat panas yang berputar pada porosnya. Berputarnya bola gas raksasa yang amat panas tersebut berlangsung berjuta-juta tahun dan lama kelama-lamaan bagian luar tersebut menjadi padat karena temperature bumi berangsur-angsur menurun dan terbentuklah kulit bumi.
Zaman glacial pada zaman pleistosen yang berganti-ganti mengakibatkan berbagai perubahan iklim di seluruh dunia yang sangat berpengaruh pada ekosistem dunia. Binatang-binatang yang hidup banyak yang berbulu tebal sehingga dapat bertahan hidup seperti gajah purba (Mamouth), sedangkan yang tidak berbulu tebal terpaksa berpindah mencari tempat yang memungkinkan untuk hidup. Pada zaman tersebut terjadi migrasi binatang dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Pada zaman pleistosen temperature bumi berubah-ubah terkadang dinggin atau panas. Pada waktu temperature bumi naik maka permukaan es akan mencair. Akibatnya permukaan air laut naik (interglasial). Sedangkan saat temperature bumi turun permukaan bumi akan menjadi es sehingga terjadilah zaman glacial. Selama masa pleistosen bumi telah mengalami empat kali zaman glacial. Pada zaman glacial, Nusantara terbagi menjadi dua bagian yakni bagian barat menjadi satu dengan Asia ( Dataran Sunda)) dan bagian timur bersatu dengan Australia (Dataran Sahul) .
Zaman Archaekum (Azoikum), berlangsung + 2500 juta tahun
Keadaan bumi masih panas sehingga belum ada kehidupan.
Zaman Paleozoikum, berlangsung + 300 juta tahun
Makhluk hidup mulai ada (hemah dan tumbuhan kerena suhu bumi sudah mendingin . Hewan yang ada adalah hewan yang tidak bertulang belakang, seperti ikan, ganggang, rumputan. Iklim masih berubah-ubah dan curah hujan tinggi.
Zaman Mezozoikum, berlangsung +150 juga tahun .
Reptil mencapai bentuk yang sangat besar (raksasa), misalnya Dinausaurus, Atlantosaurus, Tyrannosaurus.
Zaman Neozoikum atau Kainozoikum, berlangsung sekitar 60juta tahun. Terbagi menjadi dua yaitu;
-Zaman tersier
-Zaman kuarter, masa ini terbagi menjadi dua bagian;
Ø Kala Pleistosin atau Diluvium, berlangsung selama600.000tahun (zaman glacial). Terbagi menjadi; pleistocen,pliosen,milosen,
Oligosen,Eosen, dan paleosen.
Ø Kala Holosin atau Alluvium, berlangsung sejak 20.000 tahun yang lalu.
Sejak masa pleistosen reptile besar punah, kera mulai timbul, binatang menyusui mulai banyak, sejak masa mitosen orang utan mulai ada. Pada masa pleistosen es dari kutub utara mencair hingga menutupi sebagian Eropa Utara, Asia Utara dan Amerika Utara. Sedangkan pada masa holosin manusia jenis homo sapiens sudah mulai hidup.
Pembabakan Pra-aksara Berdasarkan Alat Kebudayaannya
A. Zaman Batu
Zaman batu menunjuk pada suatu periode di mana alat-alat kehidupan manusia umumnya/dominan terbuat dari batu, walaupun ada juga alat-alat tertentu yang terbuat dari kayu dan tulang. Zaman batu dikenal juga sebagai zaman dimana manusia belum mengenal logam dan alat-alat yang paling utama dikenal pada saat itu yaitu alat-alat yang terbuat dari batu. Namur, tidak dapat sangsikan bahwa pada saat itu juga tela hada pula alat-alat yang terbuat dari kayu atau bambu, akan tetapi bekas dari alat-alat tersebut tak berbekas.
Dari alat-alat peninggalan zaman batu tersebut, melalui Metode Tipologi (cara menentukan umur berdasarkan bentuk atau tipe benda peninggalan), maka zaman batu dibedakan lagi menjadi 3 periode/masa, yaitu:
1. Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Zaman Batu Tua/ Palaeolithikum Merupakan suatu masa di mana alat-alat hidup terbuat dari batu kasar dan belum diasah/diupam, sehingga bentuknya masih sederhana. Misalnya seperti kapak genggam
Gambar 1. Kapak Genggam
Tingkat kecerdasan manusia yang hidup pada masa ini masih sangat rendah, sehingga apa saja yang tersedia di alam atau apa saja yang ditemukan akan dipergunakan untuk penunjang kehidupan mereka serta keperluan mereka. Lalu lama-kelamaan terdapat pengalaman bahwa batu adalah bahan utama. Namun, tidak sembarang batu yang dipergunakan, mereka harus mencari dulu batu yang kersan dan kuat. Setelah batu itu didapat, maka tidak dapat langsung di gunakan. Batu tersebut harus dibentuk dulu sesuai dengan bentuk apa yang akan digunakannya. Dengan demikian, maka kepandaian manusia semakin meningkat, segala sesuatu yang baru muncul kemudian mencerdaskan otak mereka, dan kemudian perkembangan akal inilah yang akhirnya memberi kedudukan tertinggi pada manusia di antara semua mahluk ciptaan Tuhan.
Ciri-ciri dari zaman batu tua/ palaeolithikum ini, adalah sebagai berikut:
- pembuatan alat-alat yang digunakan masih sangat kasar, tidak di asah atau di haluskan.
Gambar 2: jenis-jenis peninggalan zaman Palaeolithikum
- Manusia yang hidup pada masa ini belum bertempat tinggal tetap (nomaden) atau hidupnya berpindah-pindah, masih hidup mengembara.
- Masih bersifat food gathering (mencari dan meramu makanan)
- Contoh alat yang digunakan antara lain: kapak genggam, kapak perimbas, dan alat-alat serpih.
2. Zaman Batu Tengah (Mesolithikum)
Merupakan masa peralihan di mana cara pembuatan alat-alat kehidupannya lebih baik dan lebih halus dari zaman batu tua. Contohnya: Pebble/Kapak Sumatera. Alat-alat yang digunakan pada zaman ini masih menyerupai alat-alat palaeolithikum. Manusia pada masa ini sudah mulai bertempat tinggal tetap.
Ciri – cirinya adalah :
- pembuatan alat – alat mulai dihaluskan jika perlu ditajamkam
- Hidup mulai menetap
- Contoh alat yang digunakan pada saat itu , seperti : kapak sumatera ( Pable), alat dari tulang, flake ( alat serpih )
- Mulai mengenal kepercayaan
- Ditemukan Kjokenmoddingger ( sampah dapur ) yaitu kehidupan manusia purba yang berada di tepi pantai dan memakan kerang kemudian kulit kerang tersebut membentuk bukit di belakang rumah panggung mereka ( ditemukan di Sumatera)
- Ditemukannya Abris Sous Roche yaitu kehidupan manusia purba yang mulai menetap di gua – gua
- Mengenal seni dengan ditemukannya lukisan cap tangan pada dinding gua Leang – leang.
Gambar .: alat-alat peninggalan zaman Mesolithikum
Gambar 5. Peta jalur penyebaran kebudayaan Mesolithikum
KUIS ! Kehidupan manusia pada masa mesolithikum, masih belum banyak berubah dan masih dipengaruhi oleh cara-cara hidup masa sebelumnya. Mereka beertempat tinggal di gua-gua atau di bukit kerang tepi sungai/pantai, yang tidak jauh dari sumber air dan padang rumput atau hutan kecil tempat mereka berburu. Pertanyaannya;
1. Mengapa manusia purba hidupnya cenderung berkelompok-kelompok?
2. Mengapa manusia purba cenderung memilih tempat tinggal di dalam gua dan tempat yang dekat dengan sumber air?
3. Zaman Batu Muda/ Neolithikum
Zaman batu muda/ neolithikum merupakan suatu masa di mana alat-alat kehidupan manusia dibuat dari batu yang sudah dihaluskan, serta bentuknya lebih sempurna dari zaman sebelumnya. Selain di asah dan di upam, alat yang dihasilkan kini telah banyak pula yang indah. Kecuali tembikar, pada masa ini manusia juga telah mengenal tenunan. Orang-orangnya sudah bertemapt tinggal menetap dan telah pula mengenal bercocok tanam.
Ciri – cirinya :
- peralatan sudah halus dan diberi tangkai
- contoh benda yang digunakan adalah :kapak persegi dan kapak lonjong
- pakaian terbuat dari kulit kayu
- perhiasan dari manik – manik dan batu
- sudah menetap ( food producing )
- menganut kepercayaan animisme dan dinamisme
- memiliki kemampuan bercocok tanam
Gambar 6: alat-alat peninggalan zaman Neolithikum (Kapak lonjong)
Gambar7.Peninggalan zaman Neolithikum
(kapak persegi)
B. Zaman Logam
Dimulainya zamanlogam bukan berarti berakhirnya zaman batu, karena pada zaman logampun alat-alat dari batu terus berkembang bahkan sampai sekarang. Sesungguhnya nama zaman logam hanyalah untuk menyatakan bahwa pada zaman tersebut alat-alat dari logam telah dikenal dan dipergunakan secara dominan. Zaman logam disebut juga dengan zaman perundagian.
Zaman logam juga merupakan waktu dimana manusia pada saat itu sudah dapat membuat alat-alat dari logam, yang ternyata lebih kuat dan lebih mudah dikerjakan daripada batu. Sebelum digunakan sebagai bahan untuk keperluannya, logam terlebih dulu harus dilebur dulu. Pada zaman logam ini, manusia sudah jauh lebih tinggi kebudayaannya bila dibandingkan dengan zaman batu.
Perkembangan zaman logam di Indonesia berbeda dengan di Eropa, karena zaman logam di Eropa mengalami 3 fase/ bagian, yaitu zaman tembaga, zaman perunggu, dan zaman besi. Sedangkan di Indonesia khususnya dan Asia Tenggara umumnya tidak mengalami zaman tembaga tetapi langsung memasuki zaman perunggu dan besi secara bersamaan. Dan hasil temuan yang lebih dominan adalah alat-alat dari perunggu sehingga zaman logam disebut juga dengan zaman perunggu.
Ciri dari zaman perunggu, diantaranya adalah sebagai berikut:
Ø Zaman perunggu, Pada zaman ini orang sudah dapat mencampur tembaga dengan timah dengan perbandingan 3 : 10 sehingga diperoleh logam yang lebih keras. Zaman perunggu, hasil budaya yang terbuat dari perunggu antara lain
* nekara: genderangbesar terbuat dari perunggu , untuk upacara
* kapak corong / kapak perunggu / kapak sepatu
* moko : seperti nekara tetapi lebih kecil, digunakan untuk upacara keagamaan
* perhiasan berupa gelang, kalung, cincin dan lainya
Gambar 8. Nekara
Ø Zaman besi, Pada zaman ini orang sudah dapat melebur besi dari bijinya untuk dituang menjadi alat-alat yang diperlukan. Teknik peleburan besi lebih sulit dari teknik peleburan tembaga maupun perunggu sebab melebur besi membutuhkan panas yang sangat tinggi, yaitu ±3500°C. Beberapa hasilnya seperti :
* kapak
* pisau
* perhiasan
* sabit
* mata panah
* cangkul
Alat-alat besi yang ditemukan pada zaman logam jumlahnya sedikit dan bentuknya seperti alat-alat perunggu, sebab kebanyakan alat-alat besi, ditemukan. Tidak semua manusia memiliki keahlian untuk membuat barang logam (undagi). Tehnik membuat barang dari logam terdiri dari tehnik a cire perdue dan be valve.
tehnik a cire perdue
Benda yang akan dicetak dibuat dari lilin atau sejenisnya kemudian dibungkus dengan tanah liat yang diberi lubang.Selanjutnya dibakar sehingga lilin itu meleleh. Rongga bekas lilin tersebut diisi dengan cairan perunggu, sesudah dingin cairan membeku dan tanah liat tadi dibuang dan jadilah benda yang diinginkan
be valve
Caranya cetakan logam terbuat dari tanah liat yang diberi rongga dan diberi logam,dan terdiri dua bagian. Cetakan daritanah liat tersebut dibakar seperti membuat gerabah. Cairan perunggu dimasukan kedalam cetakan bivalve tersebut setelah cairan logam dingin dan mengeraskan, cetakan tersebut kemudian dilepas maka jadilah benda yang diinginkan.
Demikianlah uraian materi pembabakan prasejarah berdasarkan arkeologinya. Untuk memudahkan Anda memahami uraian materi di atas, maka simaklah bagan berikut:
Aksi Kamu !#
Kamu membutuhkan;
- Batu manik-manik kecil
- benang nilon
Buatlah simpul pada ujung benang kemudian masukan manik-manik sesuai keinginanmu hingga panjangnya dapat dilingkarkan pada tangan atau lehermu. Setelah selesai ikatkanlah ujung satu dengan lainnya. Hasilnya kamu dapat memakai dan membuat perhiasan seperti apa yang dilakukan oleh manusia pada masa pra-aksara.
◙►Selanjutnya apakah pernah mendengar atau membaca istilah Megalithikum? Megalithikum merupakan suatu istilah kebudayaan batu besar (Mega = besar; Lithos = batu).
C. Zaman Megalithikum
Antara zaman neolithicum dan zaman logam telah berkembang kebudayaan megalithicum, yaitu kebudayaan yang mengunakan media batu-batu besar sebagai alatnya, bahkan puncak kebudayaan megalithicum justru pada zaman logam. Kebudayaan Megalithikum bukanlah suatu zaman yang berkembang tersendiri, melainkan suatu hasil budaya yang timbul pada zaman Neolithikum dan berkembang pesat pada zaman logam. Adapun salah satu contoh budaya Megalithikum dapat Anda lihat pada gambar berikut ini.
Menurut Von Heine Geldern, kebudayaan Megalithikum menyebar ke Indonesia melalui 2 gelombang yaitu :
1. Megalith Tua menyebar ke Indonesia pada zaman Neolithikum (2500-1500 SM) dibawa oleh pendukung Kebudayaan Kapak Persegi (Proto Melayu). Contoh bangunan Megalithikum adalah menhir, punden berundak-undak, Arca-arca Statis.
2. Megalith Muda menyebar ke Indonesia pada zaman perunggu (1000-100 SM) dibawa oleh pendukung Kebudayaan Dongson (Deutro Melayu). Contoh bangunan megalithnya adalah peti kubur batu, dolmen, waruga Sarkofagus dan arca-arca dinamis.
Apa yang dinyatakan dalam uraian di atas, dibuktikan dengan adanya penemuan bangunan batu besar seperti kuburan batu pada zaman prasejarah, banyak ditemukan manik-manik, alat-alat perunggu dan besi. Hasil kebudayaan megalithikum biasanya tidak dikerjakan secara halus, tetapi hanya diratakan secara kasar dan terutama hanya untuk mendapatkan bentuk yang diperlukan.
Peninggalan kebudayaan megalithikum ternyata masih dapat dilihat sekarang, karena pada beberapa suku-suku bangsa di Indonesia masih memanfaatkan kebudayaan megalithikum tersebut. Contohnya seperti suku Nias.
Ø Zaman batu besar ( Megalithikum ) hasilnya terbuat dari batu berukuran besar, seperti :
* menhir : tugu batu digunakan untuk menghormati roh nenek moyang
* Punden berundak : terbuat dari batu untuk meletakan sesaji
* dolmen : meja batu yang digunakan untuk meletakan sesaji
* waruga : kubur batu yang berbentuk kubus
* kubur batu : tempat menyimpan mayat
* Sarkofagus : kubur batu yang berbentuk lesung
Menhir
Menhir adalah bangunan yang berupa tugu batu yang didirikan untuk upacara menghormati roh nenek moyang, sehingga bentuk menhir ada yang berdiri tunggal dan ada yang berkelompok serta ada pula yang dibuat bersama bangunan lain yaitu seperti punden berundak-undak. Lokasi tempat ditemukannya menhir di Indonesia adalah Pasemah (Sumatera Selatan), Sulawesi Tengah dan Kalimantan. Untuk mengetahui bentuk-bentuk menhir,
Bangunan menhir yang dibuat oleh masyarakat prasejarah tidak berpedoman kepada satu bentuk saja karena bangunan menhir ditujukan untuk penghormatan terhadap roh nenek moyang. Selain menhir terdapat bangunan yang lain bentuknya, tetapi fungsinya sama yaitu punden berundak-undak
Punden Berudak
Punden berundak-undak adalah bangunan dari batu yang bertingkat-tingkat dan fungsinya sebagai tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang yang telah meninggal. Bangunan tersebut dianggap sebagai bangunan yang suci, dan lokasi tempat penemuannya adalah Lebak Sibedug/Banten Selatan dan Lereng Bukit Hyang di Jawa Timur.
Gambar 9. Punden berundak
Setelah Anda mengamati gambar diatas, apa yang terlintas dalam pikiran Anda? Pernahkah Anda melihat bangunan yang bentuknya mirip punden berundak-undak.TentuAnda sudah pernah melihat candi Borobudur, baik secara langsung maupun hanya melalui gambar ataupun televisi. Candi Borobudur di Jawa Tengah adalah bangunan pemujaaan untuk umat Budha, dan menurut Prof. Dr. Sutjipto Wirgosuparto, arsitektur bangunan Borobudur merupakan tiruan atau kelanjutan dari punden berundak-undak.
Persamaan antara Borobudur dengan Punden Berundak-undak adalah sama-sama sebagai bangunan suci karena berfungsi untuk tempat pemujaan. Adapun perbedaannya candi Borobudur merupakan bangunan suci umat Budha, dan bentuk bangunannya sempurna dan indah karena penuh dengan relief dan ragam hias. Sedangkan Punden Berundak-undak hanyalah bangunan biasa yang terbuat dari batu yang disusun bertingkat-tingkat tanpa relief ataupun ragam hias dan sebagai tempat memuja arwah nenek moyang yang sudah meninggal.
Dolmen
Dolmen merupakan meja dari batu yang berfungsi sebagai tempat meletakkan saji-sajian untuk pemujaan. Adakalanya di bawah dolmen dipakai untuk meletakkan mayat, agar mayat tersebut tidak dapat dimakan oleh binatang buas maka kaki mejanya diperbanyak sampai mayat tertutup rapat oleh batu. Dengan demikian dolmen yang berfungsi sebagai tempat menyimpan mayat disebut dengan kuburan batu. Lokasi penemuan dolmen antara lain Cupari Kuningan/Jawa Barat, Bondowoso/Jawa Timur, Merawan, Jember/Jatim, Pasemah/Sumatera, dan Nusa Tenggara Timur.
Untuk mengetahui bentuk Dolmen, dapat diamati dengan gambar berikut!
Gambar10. dolmen
Sarkofagus
Sarkofagus adalah keranda batu atau peti mayat yang terbuat dari batu. Bentuknya menyerupai lesung dari batu utuh yang diberi tutup. Dari Sarkofagus yang ditemukan umumnya di dalamnya terdapat mayat dan bekal kubur berupa periuk, kapak persegi, perhiasan dan benda-benda dari perunggu serta besi. Daerah tempat ditemukannya sarkofagus adalah Bali. Menurut masyarakat Bali Sarkofagus memiliki kekuatan magis/gaib. Berdasarkan pendapat para ahli bahwa sarkofagus dikenal masyarakat Bali sejak zaman logam. Untuk memperjelas pemahaman Anda tentang Sarkofagus, maka amatilah gambar berikut ini.
Gambar11. Sarkofagus
Ciri-ciri Kehidupan Masyarakat Pra-Aksara
Ø Kehidupan Masyarakat Berburu dan Mengumpulkan Makanan.
Gambar12. Ilustrasi kehidupan manusia purba di gua.
Kehidupan masyarakat berburu dan mengumpulkan makanan masih sangat sederhana dan sangat tergantung pada apa yang tersedia di hutan. Pada masa ini masyarakat tinggal di alam terbuka seperti di hutan, tepi sungai, gunung, goa atau lembah. Di samping itu, lingkungan alam masa itu belum stabil dan masih liar. Binatang buas menjadi penghalang bagi manusia dalam melaksanakan aktivitasnya.
Masyakat masa berburu dan mengumpulkan makanan telah mengenal hidup berkelompok. Jumlah anggota tiap-tiap kelompok antara 10-15 orang. Mereka hidup selalu berpindah-pindah (nomaden). Perpindahannya itu dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Hubungan antara anggota kelompok sangat erat . Mereka bekerja bersama-sama untuk memenuhi kebutuhan hidup serta mempertahankan kelompoknya dari serangan kelompok lain atau serang binatang buas. Meskipun kehidupan masih sangat sederhana namun telah mengenal pembagian tugas. Kaum laki-laki biasanya bertugas untuk berburu dan kaum perempuan bertugas untuk memelihara anak-anak serta mengumpulkan buah-buahan dari hutan. Masing-masing kelompok memiliki pemimpin yang sangat ditaati dan dihormati anggota kelompoknya.
Untuk menunjang kehidupannya manusia mulai membuat alat-alat berburu, alat pemotong, alat pengeruk tanah dan alat lainnya. Para ahli menafsirkan bahwa pembuat alat tersebut dari jenis Pithecanthropus dan kebudayaannya disebut tradisi Paleolithikum (Batu Tua).Alat-alat tersebut banyak ditemukan di Kali Baksoka, daerah Kabupaten Pacitan dan kemudian disebut kebudayaan Pacitan. Penelitian ini dilakukakan oleh G.H.R. von Heckeren, Besuki, dan R.P. Soejono (1953-1954). Penemuan sejenis juga terdapat di daerah Jampang, Kulo (Sukabumi) yang diteliti oleh D. Erdbrinnk, di Gombong, Perigi, dan Tambang Sawah (Bengkulu) diteliti oleh J.H. Houbalt dan lain-lain. Benda-benda hasil antara lain; kapak perimbas, kapak penetak, kapak genggam, pahat genggam, alat serpih, dan alat-alatdari tulang.
Ø Kehidupan Masyarakat Beternak dan Bercocok Tanam
Kemampuan manusia berpikir dalam mempertahankan kehidupannya mulai kerkembang. Hal ini mengkibatkan munculnya kelompok-kelompok yang lebih besar serta menetap. Munculnya kehidupan itu berawal dari upaya untuk menyiapkan persediaan bahan makanan yang cukup dalam satu masa tertentu sehingga tidak perlu mengembara lagi. Mereka mulai hidup dengan bercocok tanam. Kemampuan memproduksi makanan (food producing) menjadi dasar mereka untuk hidup menetap. Mereka mulai menanam jenis tanaman yang semula liar untuk memenuhi kebutuhan mereka. Serta mulai menjinakan hewan yang dapat memenuhi kebutuhan mereka seperti kuda, anjing, kerbau, sapi, dan kambing. Kehidupanbercocok tanam yang dikenal pertama kali adalah berhuma. Berhuma adalah teknik bercocok tanam dengan cara membersihkan hutan dan menanaminya. Agar dapat menetap lama akhirnya mereka membuat persawahan.
Masyarakat sudah memiliki tempat tinggal yang tetap dan memilih tempat tinggal pada tempat ertentu yang dapat menjalin hubungan dengan kelompok lain. Hubungan sosial semakin terjalin dan terorganisir dengan rapi serta terdapat gotong royong. Terdapat seorang pemimpin yang disebut kepala suku.
Dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan mereka mengadakan pertukaran barang dengan sistem barter. Barter menjadi awal unculnya system ekonomi. Sistem barter tidak hanya dalam lingkungannya tetapi juga di luar lingkungannya. Kehidupan bertambah maju setelah mengenal logam. Kemampuan mengerjakan memperlihatkan semakin tinggi kemampuan massyarakat.
Peninggalan kebudayaan manusia pada masa ini semakin bertambah banyak jumlahnya baik yang terbuat dari tanah liat, batu dan tulang. Hasil-hasil kebudayaan antara lain; beliung persegi, kapak lonjong, mata panah, gerabah, perhiasan dari tanah liat, kalsedon, yasper dan agat. Selain itu pada masa ini terjadi kebudayaan megalitihikum yang menghasilkan antara lain; menhir, dolmen, sarkofagus, kubur batu, punden berundak, waruga, dan arca.
Ø Kehidupan Masyarakat Perundagian
Pada masa ini masyarakat telah mengenal teknik-teknik pengolahan logam perunggu dan besi. Pengolahan tersebut memerlukan tempat pengolahan khusus serta keahlian khusus.. Tempat untuk mengolah logam dikenal dengan nama perundagian dan orang yang memiliki keahlian disebut undagi.
Peninggal sejarah masa perundagian menunjukan kekayaan dan keanekaragaman budaya. Berbagai macam bentuk seni upacara. Kemakmumaran masyarakat diketahui melalui perkembangan teknik pertanian dengan mengenal alat pertanian seperti pisau, bajak, cangkul dan lainnya.
Kepercayaan pada masa perundagian di Indonesia beritikan penghormatan dan pemujaan terhadap roh nenek moyang. Kepercayaan masyarakat memiliki kedudukan penting yang dibuktikan dengan banyaknya penemuan alat-alat upacara dan bangunan pemujaan. Pengaturan masyarakat didasarkan pada kepercayaan seperti setiap tindakan atau peristiwa penting selalu didahului atau disertai upacara untuk memohon doa pada roh leluhur.
Corak Kehidupan Masyarakat Pra-Aksara
Ø Pola Kebudayaan
Perkembangan kebudayaan berdasarkan tempat munculnya kebudayaan tersebut. Kebudayaan agraris muncul dari aktifitas kehidupan masyarakat di pedalaman. Dalam rangka mengolah alam sekitarnya memalui bercocok tanam dan membuka persawahan. Sehingga mereka memerlukan alat seperti bajak, cangkul, sabit dan lainnya. Sedangkan bagi yang tinggal di pantai, kebudayaan yang muncul adalah kebudayaan maritime. Hasil-hasil kebudayaan seperti jala, pancing, tombak, rakit, sampan, dan lainnya.
Ø Unsur-unsur Kebudayaan
Sistem kepercayaan diperkirakan muncul pada masa berburu dan mengumpulkan makanan, hal ini dibuktikan dengan dengan penemuan lukisan di Gua Leang-leang. Adanya corak kepercayaan dipekuat dengan penemuan kadal di pulau SeramPapua, ditempat yang sama juga ditemukan lukisan perahu yang menggambarkan kendaraan nenek moyang kea lam baka. Sistem kepecayaan semakin berkembang ketika masa megalithikum, masyarakat memuja roh untuk melindungi mereka. Hal ini tampak dalam bentuk upacara penghormatan, persajian dan penguburan. Selain kepercayaan terhadap roh nenek moyang terdapat kepercayaan terhadap kekuatan alam. Sehingga corak kepercayaannya adalah animisme dan dinamisme.
Jenis-Jenis Manusia Purba
Manusia Purba di Indonesia
Ø Meganthropus Paleojavanicus
Meganthropus berarti manusia besar. Fosil ini ditemukan di Sangiran oleh von Koenigswald pada tahun 1914 berupa rahang bawah yang jauh lebih besar dan kuat dari Pithecanthropus Erectus. Sehingga para ahli memperkirakan bahwa fosil ini adalah manusia tertua yang pernah hidup di pulau Jawa. Setelah direkostruksikan maka diketahui cirri-cirinya sebagai berikut;
· Memiliki tulang pipi yang tebal.
· Memiliki otot kunyah yang kuat.

zIONOSME

PENGARUH ZIONISME TERHADAP PENDUDUKAN ISRAEL DI PALESTINA
Palestina merupakan tanah air yang dianggap suci oleh tiga agama, yakni Islam, Nasrasi dan Yahudi. Khususnya karena keberadaan kota Yerusalem di Palestina. Alasannya, sebagian besar nabi yang diutus untuk mereka dilahirkan dan hidup di Palestina serta peninggalannya banyak ditemukan di sana. Di samping itu, daerah ini yang disebutkan dalam kitab suci sebagai “tanah yang diberkati atau “The Blessed Land “. Sementara bangsa Yahudi mengklaim Palestina sebagai tanah yang dijanjikan. Sehingga wilayah ini selalu menjadi rebutan antara ketiga kekuasaan yang menganut agama tersebut.
Walaupun demikian masyarakat Islam, Nasrani dan Yahudi sempat merasakan hidup berdampingan secara damai di bawah kekuasaan kekhalifahan Islam. Sebelum meletusnya Perang Salib yang digagas oleh Paus Urbanus II. Namun kemelut peperangan ini dapat terkendali setelah adanya penaklukan yang dimenangkan oleh pihak muslim yang dipimpin oleh Salahuddin Al Ayyubi.
Pada tahun 1515, Sultan Salim menaklukan Baitul Maqdis dan daerah-daerah sekitarnya. Maka pemerintahan kekhalifahan Turki Ustmani selama 400 tahun pun dimulai di Palestina. Masyarakat Palestina hidup secara aman dan damai pada masa pemerintahannya. Namun kedamaian itu hilang kembali setelah melemahnya kekuasaan kekhalifahan Turki Ustmani dan kekalahannya dalam mengikuti Perang Dunia I dan II. Sehingga daerah kekuasaannya harus diserahkan kepada pihak Inggris dan Perancis. Akhirnya kekuasaan Turki Ustmani dibagi berdasarkan perjanjian
SykesPycott yang dilaksanakan pada bulan Mei 1916. Perancis mendapatkan Lebanon dan Suriah. Sementara Inggris mendapatkan Palestina (wilayah Haifa) dan sebagian wilayah Irak. Maka, Inggris menduduki Palestina pada bulan Desember 1917. Secara tidak langsung, kemenangan Inggris dan penguasaannya di Palestina dimanfaatkan oleh bangsa Yahudi khususnya zionisme untuk menguasai Pelestina.
Zionisme merupakan ideologi yang membuat bangsa Yahudi mendirikan negara Israel di Palestina dengan menghalalkan segala cara. Zionisme merujuk pada kata zion , yang diambil dari nama salah satu bukit di “Tanah yang Dijanjikan”, dimana raja terbesar bangsa Yahudi pernah mendirikan kerajaaannya, yakni Raja Daud. Kata ini juga pernah dipakai oleh sekummpulan orang Yahudi di Eropa pada tahun 1882, yang menyebutkan diri mereka dengan istilah “Lovers of Zions”.
Gerakan zionisme pertama kali dicetuskan oleh Theodore Herzl, tokoh Yahudi asal Hongaria dan seorang jurnalis sebuah media masa di Wina (Austria). Walaupun sudah dirintis sejak tahun 1717 oleh tokoh-tokoh Yahudi Perancis. Herzl pernah menuliskan sebuah buku yang berjudul “Der Judenstaat” atau “Negara Yahudi”. Isi buku ini sangat provokatif telah membuat orang Yahudi bersemangat untuk memiliki tanah air sendiri. Kemudian sekelompok Yahudi dari Rusia dan Polandia kemudian merancang pendirian negara untuk mewujudkan tulisan tersebut.
Konggres Zionisme Internacional yang dipimpin oleh Theodore Herzl diadakan di Basle, Swittzerland. Konggres pada tahun 1897, dihadiri oleh 200 delegasi dari penjuru dunia ini bertujuan untuk mempersatukan bangsa Yahudi sedunia. Latar belakang dari tujuan tersebut ialah kecemasan peminpin Yahudi yang melihat sebagian orang Yahudi telah hampir melupakan kebangsaannya dan sebagian anak-anak mereka tidak pandai berbahasa Yahudi. Sehingga timbullah gagasan untuk penyatuan kembali Yahudi sedunia dan bahwa orang-orang Yahudi harus memiliki sebuah negara untuk membentuk statu organisasi kebangsaan. Theodere mengadakan rapat dengan para peminpin pergerakan Yahudi diantaranya “Hibbat Zion” dan para rahib-rahib Yahudi untuk membentuk organisasi kebangsaan Yahudi seduia. Maka, terbentuklah “World Zionist Organization” pada 1896 dan disahkan pada bulan Agustus tahun 1897, saat diadakannya Kongges Zionisme Internacional.
Asas dari World Zionist Organization (WZO) ialah Khoms Kanon, diantaranya Nasionalisme Yahudi. Sementara Gerakan Zionisme sendiri bersemboyan; “ Satu Bangsa ialah bangsa Yahudi, satu bahasa ialah bahasa Yahudi dan satu tanah air ialah tanah air Yahudi”. Tanah airi Yahudi dipusatkan pada Bukit Zion. Lambang zionis ialah bintang Daud atau Bintang David.
Usaha yang dilakukan untuk mendapatkan bukit Zion dengan cara melumpuhkan kekuasaan Turki. Karena daerah yang ingin dikuasai bangsa Yahudi adalah wilayah kekuasaan Turki. Hal ini berdasarkan tujuan zionisme adalah membentuk negara Bani Israil yang meliputi seluruh daaerah Palestina, Syiria, Libanon, sebagian daerah Mesir, bekas koloni Yahudi di Madinah, Khaibar, dan sekitarnya. Serta bekas kerajaan Saba di Yaman dan Tanah Leluhur Abram (Negeri Ur, Babil dan sekitarnya di Irak berdasarkan wasiat para hakham (pemimpin agama).
Daerah utama yang diincar bangsa Yahudi adalah Palestina. Karena di Palestina merupakan tempat terdapat bukit zion. Selain itu, berdasarkan “ Uganda Plan” , dimana Herzl memutuskan Palestina. Alasanya, Palestina dianggap sebagai “tanah air bersejarah bagi orang Yahudi”.
Pada tahun 1908, timbul gerakan Ashabiyah atau kebangsaan yang menghendaki pemerintahan sendiri di negara-negara Arab. Namun negara-negara Arab yang menuntut pemerintahan sendiri pada Turki ditentang oleh Partai Al Ittihad wat Taraqqi yang tengah berkuasa di Turki. Pada tahun 1914-1918, meletusnya Perang Dunia I, Turki bergabung dengan Jerman melawan Sekutu. Kolonel Lawrence dikirim oleh Inggris untuk mempengaruhi Negara-negara Arab agar bersedia melawan Turki. Setelah terjadi perundingan antara Syarif Husein dengan Sir Henry McMohan pada tanggal 10 Juli 1916, bangsa Arab akhirnya bersedia membantu Inggris melawan Turki. Sehingga Turki mengalami kekalahan sehingga harus menyerahkan kekuasaannya kepada Sekutu. Pada tahun 1917, Lord Allenby dengan pasukannya menduduki Palestina dan kemudian orang-orang Yahudi beramai-ramai memberi tanah di Palestina.
Pada bulan April tahun 1920, Palestina dijadikan Negara mandat oleh Inggris untuk memudahkan pemindahkan orang-orang Yahudi. Inggris melalukan kerjasama dengan Public Body yang merupakan Badan Perwakilan Zionis. Inggris mengangkat seorang Yahudi bernama Sir Herbert Samuel menjadi Komisaris Tinggi Inggris di Palestina. Sejak saat itulah dimulai migrasi besar-besaran oleh orang Yahudi ke Palestina. Pada tahun 1929, Panitia Arab Tertinggi bangkit melawan Yahudi tetapi kekuatan Yahudi yang dibantu oleh Inggris sulit dikalahkan. Sehingga pada tahun 1935, Panitia Arab Tertinggi yang terdiri dari gabungan-gabungan partai bangsa Arab mengajukan nota pada Inggris yang berisi; 1. Membentuk pemerintahan yang bertanggungjawab pada parlemen. 2. Menghentikan pemindahan orang Yahudi. 3. Melarang penjualan tanah kepada orang Yahudi. Kemudian Inggris menanggapi nota tersebut dengan mengirimkan Misi Peel ke Palestina. Misi Peel tersebut mengusulkan agar wilayah Palestina dapat dibagi;
a. Daerah subur tepi pantai sebelah utara , Tel Aviv dan daerah Galilea Utara termasuk Haifa dan Akka, menjadi daerah miliki Yahudi untuk dijadikan sebagai pusat Negara.
b. Daerah selebihnya digabungkan dalam kerajaan Arab Yordania.
c. Daerah Yerusalem, Baitlahm (Bethlehem), Nashara (Nazareth) dengan rekah ke Jaffa termasuk daerah Mandat Inggris.
d. Negara Arab dan Yahudi ada kaitan berserikat dengan Inggris.
Misi Peel diperkuat dengan adanya buku putih pada tanggal 7 Juli 1936 dan usul tersebut disampaikan kepada Panitia Mandat Liga Bangsa-Bangsa. Namun pada tanggal 13 Agustus 1945, diadakan Konferensi Zionis Internasional memutuskan untuk menolak buku putih Inggris tahun 1939 dan Inggris diminta untuk mengirimkan ahli-ahli Yahudi untuk membangun Palestina serta menjadikannya sebagai Negara Yahudi. Dengan adanya White Paper Missi Peel ini sempat membuat migras I bangsa Yahudi ke Palestina tersendat.
Pada tahun 1947 dibentuklah UNPAC (United Nations Palestine Commision) yang bertugas membentuk Negara Yahudi di Palestina. Hingga akhirnya pada tanggal 14 Mei 1948 di Tel Aviv, Palestina. Dewan Kebangsaan Yahudi mendeklarasikan pendirian Negara Yahudi yang bernama Israel (Medinat Yisrael ), yang diproklamasikan oleh David Ben Gurion. Dan mengangkat Chaim Weizmen sebagai presiden dan Ben Gurion sebagai perdana menteri.
Pengakuan secara de facto diberikan oleh Presiden Truman atas nama Amerika Serikat. Selanjutnya menyusul pengakuan dari Uni Soviet, Inggris dan Perancis. Sementara negara-negara Arab tidak mengakui kedaulatan negara Israel kemudian menyerbu Israel dari segala arah. Perwakilan Yahudi mengangap negara Arab sebagai aggressor.
Walaupun sebenarnya hak yang paling dirampas adalah kemerdekaan rakyat Palestina. Sejak pendudukan Yahudi banyak terjadi genocide yang terjadi secara terencana. Genocide adalah pembataian masal yang bertujuan untuk menghilangkan suatu etnik kelompok masyarakat seperti erhnic cleansing atau agama. Pembantaian antara lain terjadi di Qabiyyah, Shabra Shatilla, Kafr Qasim, Masjid Ibrahim di Hebron, Qana dan lain-lain. Bahkan pembantaian tersebut masih terjadi hingga saat ini yang memakan korban dari rakyat sipil baik orang tua, wanita dan anak-anak. Pihak militer Israel menembak, melempar granat dan roket ke arah penduduk Palestina. Kemudian merusak, menyerang pemukiman serta merampasnya dari miliki rakyat Palestina. Selain itu juga memutuskan akses ekonomi serta menghancurkan sarana pendidikan. Akibat dari tindakan kejam Israel ini penduduk Palestina banyak yang tergusur dari tanah airnya dan akhirnya mengungsi ke Negara tetangga antara lain di Lebanon dan Mesir.

sEJARAH pERANG sALIB

5 Mei 2010

Sejarah yang Objektif : Perang Salib

image
Beberapa hari ini, saya jadi mendalami sejarah mengenai perang salib. Awalnya bermula dari obrolan iseng dengan beberapa teman melalui situs jaringan sosial seputar Shalahuddin Al-Ayyubi, seorang tokoh Islam pada perang salib. Akhirnya, rasa penasaran menghampiri saya dan mengajak saya menyelami sejarah tentang perang salib.
Sudah banyak sumber yang menceritakan perang salib sehingga saya memilih tidak menuliskan kembali sejarah secara detail dalam tulisan ini. Kali ini, lebih baik saya menceritakan bagaimana kesimpulan saya terhadap usaha penelitian kecil terhadap pendekatan objektif mengenai sejarah perang salib. Dan kembali lagi, saya takjub dengan berbagai versi sejarah perang salib yang saya temui.
Ternyata berusaha memahami sejarah perang salib secara objektif dapat memberikan pencerahan untuk saya. Secara umum, pemahaman ini membantu mendefinisikan kembali pemahaman mengenai toleransi (dan perselisihan) agama, diantaranya adalah  Islam, Kristen, dan Yahudi. Secara khusus, usaha pemahaman ini juga mendefinisikan kembali dogma yang dibangun seputar perang salib berkaitan dengan perang Israel-Palestina yang hingga saat ini belum terlihat penyelesaiannya.
http://zioneocon.blogspot.com/map%20israel%20b-%20bbc.gif
Usaha memahami sejarah secara objektif ternyata membutuhkan kita mempelajari berbagai sudut pandang suatu kejadian. Bagi yang sudah menonton film Vantage Point (2008) tentunya akan paham bahwa sebuah kejadian dapat dipahami secara berbeda dari sudut pandang orang-orang yang ada di TKP. Film ini sangat sukses (bagi saya) untuk memberikan pemahaman bahwa persoalan multitafsir adalah sebuah keniscayaan. Oleh karena itu, usaha memahami suatu kejadian secara objektif membutuhkan kita memahami berbagai sudut pandang dari pihak-pihak yang berkepentingan, baik yang pihak berlawanan: pihak yang menang, pihak yang kalah, maupun pihak yang nonton.
Sejarah perang salib ini sendiri cukup unik karena versi sejarah masing-masing pihak ini tersedia secara luas. Rentetan sejarah ini ditulis dan diceritakan turun temurun sesuai sesuai sudut pandang dari masing-masing pihak. Hal ini memudahkan orang awam macam saya untuk tengok sana sini mencari persamaan-persamaan secara umum, menemui perbedaan-perbedaan pada detail, dan akhirnya mendapatkan kesimpulan (sementara). Mestinya para sejarahwan telah mendapatkan kesimpulan yang jauh lebih maju mengenai perang salib ini.
***
Sebelum saya melakukan penelitian kecil ini, perang salib yang saya pahami adalah perang antara penganut agama Islam dan Kristen. Tidak jelas (dan tidak tertarik untuk tahu) siapa yang menang. Dari berbagai informasi saat itu, saya berpandangan bahwa pada dasarnya perang salib ini tetap terus tersimpan dan berpotensi meletus kembali hingga saat ini. Kesimpulan ini sering juga dikaitkan dengan terjadinya perang Israel-Palestina yang terjadi pada daerah yang sama. Demo-demo dari berbagai ormas saat ini sering mengaitkan antara perang Israel-Palestina sebagai perang atas nama agama. Hal-hal macam ini memudahkan kesimpulan bahwa perang ini harus didukung dengan solidaritas keagamaan. Penganut agama Islam mendukung negara Palestina, sedangkan penganut agama Yahudi mendukung negara Israel.
Latar belakang yang saya miliki berasal dari lingkungan keluarga Islam. Dari latar belakang ini, tentunya banyak informasi masuk sehingga membangun kesimpulan sementara saya tentang sejarah perang salib dan implikasinya saat ini. Ternyata kesimpulan saya sedikit mengalami perubahan dengan usaha penggalian mengenai sejarah perang salib ini.
Sebagai bahan pemikiran tentang perang salib ini, saya sempat membaca Islam :  a short history  dan History of God (Karen Armstrong) serta History of Arabs (Phillip Hitti). Ketiga buku ini menurut saya cukup baik dalam usaha memberikan tinjauan yang objektif mengenai sejarah Islam, termasuk diantaranya sejarah perang Salib. Di sisi lain, masing-masing buku ini juga memberikan detail dan kesimpulan yang sedikit berbeda sehingga justru memperkaya sudut pandang saya tentang perang salib. Menurut teman saya, ada sebuah buku lagi yang bagus mengenai kisah perang salib ini, yaitu Holy War (Karen Armstrong).
image
Sebagai tambahan, saya juga sempat menggali Wikipedia, termasuk di antaranya halaman Shalahuddin Al-Ayyubi, Crusades, Richard the Lionheart, pertempuran Hattin. Selain itu ada juga beberapa situs yang ‘subjektif’ yang berkaitan dengan sejarah perang salib ini, baik dari sisi Islam, maupun dari sisi Kristen. Sejauh ini, bagi yang ingin mengetahui mengenai perang salib secara mudah, silakan bisa membaca di sini. Thread ini saya temukan terakhir, tetapi memberikan justifikasi final saya untuk menulis obrolan ini. Menurut saya, rasanya thread ini relatif objektif.
***
Kesimpulan yang saya dapatkan berdasarkan penelitian kecil (dan awam) ini adalah bahwa sejarah perang salib ini sangat kompleks, tidak sesederhana perang antaragama, Islam Arab dan Kristen Eropa. Sedikit gambaran, perang salib terjadi selama hampir dua abad ini sering dibagi menjadi sembilan peperangan. Meskipun begitu, sulit membagi secara pasti berapa kali tahapan perang ini terjadi karena peperangan ini terjadi secara terus menerus tidak terputus.
Selanjutnya, ketika perang salib ini berlangsung, selain penguasa Islam berperang melawan penguasa Kristen, ada pula penguasa dari satu agama juga satu bertarung satu sama lain (Islam-Islam dan Kristen-Kristen). Bahkan, beberapa kali penguasa Islam meminta bantuan penguasa Kristen untuk memerangi penguasa Islam lainnya dan juga sebaliknya. Jadi, sebenarnya cerita mengenai pemihakan masing-masing penguasa terhadap masing-masing agama, baik Islam maupun Kristen, tidak sesuai dengan detil mengenai apa yang terjadi.
Dilihat secara umum dari sisi tokoh-tokoh yang terlibat, saya juga menyimpulkan perang salib ini bukan murni merupakan perang atas nama agama (apalagi atas nama Tuhan). Tetap ada landasan keagamaan yang terdapat di dalamnya, tetapi sulit untuk disederhanakan hanya urusan agama saja. Ada landasan lain yang lebih ‘manusiawi’ yang menjadi motivasi peperangan panjang ini, mulai dari keinginan berkuasa, motivasi ekonomi berupa harta dan uang, kehormatan pribadi, kebanggaan kesukuan, hingga balas dendam yang juga mewarnai perang salib ini. Sepertinya aspek manusiawi inilah yang sering tidak digambarkan secara detailnya dalam membangun dogma penafsiran perang salib ini.
Perang salib secara gambaran besar merupakan usaha perebutan memperebutkan Jerusalem kembali yang merupakan tempat suci masing-masing agama. Tetapi pada waktu yang sama, harus dipahami juga bahwa ketika itu juga perebutan kekuasaan antarpemerintahan Islam antara Dinasti Abassiyah  dan Dinasti Fatimiyyah. Akhirnya, Dinasti Fatimiyyah kalah dan dibubarkan saat Shalahuddin Al-Ayyubi (Eropa : Saladin) menjadi wazir Dinasti Fatimiyyah. Pada khutbah Jumat setelah kematian Al-Adid khalifah terakhir Dinasti Fatimiyyah, Shalahuddin mengatakan bahwa mulai saat itu, khalifah adalah Al-Mustadi dari Dinasti Abbasiyah.
Shalahuddin selanjutnya menjadi penting dalam perang salib ketiga. Ketika bertarung melawan Richard the Lion Heart, akhirnya mereka sepakat untuk menjaga perdamaian dan mengusung kembali toleransi beragama di kota Jerusalem. Sebelum kesepakatan ini, pembunuhan atas nama agama di kota Jerusalem terjadi silih berganti. Awalnya, orang Kristen dan Yahudi dieksekusi ketika pendudukan Jerusalem oleh Dinasti Fatimiyyah. Ini adalah merupakan salah satu pemicu terjadinya perang salib. Sebagai balasan, orang Islam dan Yahudi dibunuh secara massal pada masa perang salib pertama.  Shalahuddin dan Richard akhirnya berhasil membuat kesepakatan perdamaian melalui pernikahan antarkeluarga Shalahuddin dan Richard. Memang cinta (baca: pernikahan) dapat menghapuskan (baca : menunda) permusuhan, meskipun perdamaian ini tidak bertahan lama.
imageimage
Shalahuddin merupakan tokoh yang dikagumi di negara Barat dan Timur. Di negara Barat, dia dikagumi karena kapasitas kepemimpinan, sikap menepati janji, dan kepatuhan terhadap atasan. Kekuatan militer yang dibangunnya sangat efektif, berbagai perjanjian dengan pihak Kristen Eropa ditepati, dan perselisihan politik dengan atasannya tidak lantas disertai dengan kudeta secara langsung. Sifat-sifat Shalahuddin ini menjadi sikap-sikap luhur ksatria dan menginspirasi karya sastra sejak abad ke-14 di negara Barat.
Shalahuddin sering dipandang manusia sempurna dalam berbagai kisah perang salib versi Islam. Di dunia Arab, ketokohan Shalahuddin sempat terlupakan karena dinastinya hanya bertahan 57 tahun dan tertutupi oleh kebesaran dinasti Baibar Mesir. Hal ini dapat dilihat dari tidak adanya tulisan yang mengacu pada ketokohannya setelah abad pertengahan. Baru abad ke-20, kisah Shalahuddin memperoleh tempat pentingnya kembali, secara umum karena nasionalisme Arab, terutama untuk menanggapi konflik Israel-Palestina. Kisah heroik tentang kepahlawanan Shalahuddin merebut Jerusalem menjadi doktrin keagamaan penting dari sisi Islam sebagai inspirasi melawan zionisme.
Perselisihan Shalahuddin dengan pemimpinnya Nuruddin dan Ismail anak Nuruddin, ekspansi wilayahnya ke Suriah dan Yaman, dan pembantaian musuhnya merupakan detil yang perlu digali untuk memahami sejarah perang salib ini secara wajar. Dengan detil ini dimasukkan dalam bangunan kesimpulan kita tentang perang salib, tentunya akan menambah objektivitas dalam menyikapinya.
***
Itulah kesimpulan (sementara) saya tentang usaha memahami sejarah perang salib secara objektif. Tentunya kesimpulan ini masih sangat awal dan dangkal. Diusahakan akan ada updatenya lagi.